Responsive Ad Slot

SEMARANGAN

semarangan

USAHA

umkm, bisnis, professional

SOSIAL

rt rw, zis, bansos

PENDIDIKAN

pendidikan tinggi, pls, paud, pendidikan menengah, vokasi

KULINER

kuliner

VIDEO

Transparansi dan Akuntabilitas: Pilar Tata Kelola yang Baik

Di jantung setiap sistem demokrasi yang berfungsi dengan baik terdapat dua pilar tak terpisahkan: Transparansi dan Akuntabilitas. Kedua prinsip ini berfungsi sebagai perekat yang menjaga kepercayaan publik terhadap institusi negara. Tanpa transparansi, setiap keputusan pemerintah akan diselimuti kecurigaan; tanpa akuntabilitas, tidak ada konsekuensi atas kegagalan atau penyalahgunaan kekuasaan.

Transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam menjalankan fungsinya, memberikan akses informasi kepada publik. Sementara Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab dan bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil. Bersama-sama, mereka membentuk sistem check and balances internal yang krusial untuk mencegah korupsi, meningkatkan efisiensi, dan memvalidasi legitimasi kekuasaan. Artikel mendalam ini akan mengupas definisi, instrumen, tantangan, dan peran fundamental Transparansi dan Akuntabilitas dalam membangun tata kelola yang baik.

Definisi Konsep Kunci

Meskipun sering disebut berpasangan, Transparansi dan Akuntabilitas adalah dua konsep yang berbeda namun memiliki hubungan simbiosis yang erat.

Transparansi: Keterbukaan Informasi dan Hak Publik

Transparansi adalah prinsip bahwa pemerintah harus menjalankan operasinya secara terbuka dan dapat diakses oleh publik. Ini mencakup ketersediaan informasi mengenai anggaran, proses pengambilan keputusan, kontrak pengadaan, hingga hasil kinerja program.

Transparansi bukan sekadar izin bagi publik untuk melihat; ia adalah hak konstitusional warga negara untuk mengetahui. Keterbukaan informasi memungkinkan pemantauan publik dan mengurangi ruang gerak bagi praktik tersembunyi seperti suap dan kolusi.

Akuntabilitas: Kewajiban Menjawab dan Bertanggung Jawab

Akuntabilitas adalah kewajiban bagi pejabat publik untuk menjelaskan dan membenarkan tindakan atau keputusan mereka kepada lembaga pengawas (seperti parlemen) dan kepada publik. Akuntabilitas harus bersifat retrospektif (menjelaskan apa yang telah dilakukan) dan prospektif (berjanji untuk bertindak sesuai standar di masa depan).

Intinya, akuntabilitas memerlukan dua hal: mekanisme pelaporan yang jelas dan mekanisme sanksi yang ditegakkan jika terjadi penyimpangan. Tanpa sanksi, akuntabilitas hanyalah formalitas belaka.

Perbedaan Mendasar dan Keterkaitan Erat

Transparansi adalah prasyarat bagi Akuntabilitas. Seseorang atau lembaga tidak dapat dimintai pertanggungjawaban jika informasi tentang tindakannya disembunyikan.

  • Transparansi menjawab pertanyaan: Apa yang terjadi?
  • Akuntabilitas menjawab pertanyaan: Mengapa ini terjadi, dan apa konsekuensinya?

Oleh karena itu, tata kelola yang baik memerlukan keduanya: informasi yang terbuka (transparan) yang dapat digunakan publik untuk meminta pertanggungjawaban (akuntabel) dari pejabat publik.

Instrumen Hukum dan Kebijakan Publik

Pemerintah tidak bisa transparan dan akuntabel hanya atas dasar niat baik. Diperlukan instrumen hukum yang kuat untuk memaksa keterbukaan dan meresmikan mekanisme pertanggungjawaban.

Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Undang-Undang KIP adalah landasan hukum utama yang menetapkan hak publik untuk memperoleh informasi dari badan publik. UU ini mengklasifikasikan informasi mana yang wajib diumumkan secara berkala, mana yang wajib tersedia setiap saat, dan mana yang dapat dikecualikan (misalnya, informasi rahasia negara). Kehadiran UU KIP mengubah pola hubungan antara pemerintah dan rakyat, dari "rahasia kecuali diizinkan" menjadi "terbuka kecuali dikecualikan."

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

LHKPN adalah instrumen krusial dalam akuntabilitas finansial. Pejabat publik diwajibkan melaporkan seluruh harta kekayaan mereka secara periodik kepada lembaga pengawas (misalnya KPK). Tujuan utamanya adalah mencegah dan mendeteksi konflik kepentingan serta pertambahan kekayaan yang tidak wajar (unexplained wealth), yang merupakan indikasi utama korupsi. Kepatuhan LHKPN adalah ukuran nyata dari akuntabilitas pribadi seorang pejabat.

Mekanisme Penganggaran Partisipatif

Mekanisme seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Indonesia adalah upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan anggaran. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam menentukan prioritas pembangunan, prosesnya menjadi lebih terbuka (transparan) dan menjamin bahwa anggaran yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan rakyat (akuntabel).

Mekanisme Akuntabilitas dalam Praktik

Akuntabilitas tidak hanya ditegakkan melalui UU, tetapi melalui keberadaan lembaga-lembaga independen yang berfungsi sebagai penjaga gerbang.

Audit Keuangan dan Kinerja oleh Lembaga Independen

Lembaga seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memiliki mandat untuk mengaudit pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Audit ini mencakup tiga jenis utama: Audit Keuangan (kewajaran laporan), Audit Kinerja (efektivitas dan efisiensi program), dan Audit dengan Tujuan Tertentu (kepatuhan terhadap peraturan). Laporan BPK harus bersifat transparan dan terbuka kepada publik, yang kemudian menjadi dasar bagi DPR untuk meminta pertanggungjawaban eksekutif.

Pengawasan Legislatif dan Fungsi Check and Balances

Badan legislatif (DPR/DPRD) menjalankan akuntabilitas politik. Melalui rapat kerja, interpelasi, dan hak angket, parlemen meminta pertanggungjawaban pemerintah. Fungsi check and balances ini memastikan bahwa tidak ada cabang kekuasaan yang bertindak tanpa pengawasan, menjaga keseimbangan dalam pengambilan keputusan.

Peran Whistleblower dan Perlindungan Hukumnya

Whistleblower—individu yang melaporkan penyimpangan internal—adalah aset tak ternilai bagi akuntabilitas. Mereka seringkali memiliki informasi paling detail tentang praktik korupsi. Perlindungan hukum yang kuat bagi whistleblower dan saksi adalah indikator penting komitmen pemerintah terhadap transparansi dan akuntabilitas.

Tantangan Implementasi di Era Digital

Digitalisasi seharusnya memudahkan transparansi, tetapi ia juga memunculkan tantangan baru yang kompleks.

Data Dumping vs. Informasi yang Bermakna

Banyak pemerintah beranggapan bahwa mengunggah ribuan dokumen PDF ke situs web sudah cukup memenuhi tuntutan transparansi. Ini sering disebut data dumping. Transparansi sejati memerlukan penyajian informasi yang mudah dipahami, terstruktur, dan dapat diolah oleh masyarakat umum dan media (misalnya, dalam format data terbuka).

Risiko Keamanan Data dan Privasi

Meningkatkan transparansi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengorbankan privasi individu atau keamanan nasional. Kebijakan publik harus secara jelas membatasi jenis data pribadi yang dapat diungkapkan dan memastikan bahwa sistem digital terlindungi dari serangan siber. Mencapai keseimbangan antara transparansi dan privasi adalah tantangan etika dan teknis yang konstan.

Disinformasi dan Perlunya Literasi Kebijakan

Di era banjir informasi, transparansi saja tidak cukup. Informasi terbuka rentan disalahgunakan atau dipelintir menjadi disinformasi. Oleh karena itu, akuntabilitas harus didukung oleh literasi kebijakan yang kuat di masyarakat, sehingga warga negara dapat menganalisis data yang disajikan dan menyaring fakta dari fiksi.

Kesimpulan: Konsistensi Menjaga Demokrasi

Transparansi dan Akuntabilitas bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah proses yang berkelanjutan dan harus diperjuangkan setiap hari. Kedua pilar ini adalah benteng terkuat melawan korupsi dan prasyarat mutlak untuk mencapai efisiensi birokrasi dan kesejahteraan publik.

Bagi pejabat publik, ini berarti memandang keterbukaan bukan sebagai beban, tetapi sebagai peluang untuk membangun legitimasi. Bagi masyarakat, ini berarti tidak hanya menuntut hak untuk mengetahui, tetapi juga menjalankan kewajiban untuk aktif berpartisipasi dan mengawasi. Hanya dengan konsistensi dalam menegakkan Transparansi dan Akuntabilitas, sebuah negara dapat memastikan bahwa pemerintahnya benar-benar melayani rakyat, menjaga integritas, dan mengukuhkan fondasi demokrasinya.


Credit :
Penulis : Brylian Wahana
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay     

Gaya Belajar dan Kecerdasan Majemuk di Sekolah Abad 21

Di era informasi yang cepat berubah, dunia pendidikan telah mengakui satu kebenaran yang tidak bisa dihindari: setiap anak adalah individu yang unik. Model pendidikan lama, yang mengasumsikan bahwa semua siswa belajar dan memahami materi dengan cara yang sama—prinsip "satu ukuran untuk semua"—terbukti gagal memaksimalkan potensi setiap individu.

Pemahaman modern dalam pendidikan menekankan pada personalisasi pembelajaran. Untuk mencapai personalisasi ini, kita harus menguasai dua konsep fundamental: Gaya Belajar (Learning Styles) dan Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Kedua konsep ini berfungsi sebagai kompas bagi guru dan orang tua untuk merancang lingkungan belajar yang bukan hanya efektif, tetapi juga memberdayakan siswa sesuai dengan cara otak mereka paling alami bekerja. Laporan mendalam ini akan mengupas tuntas kedua konsep tersebut dan implikasinya di sekolah Abad ke-21.

Mengenal Tiga Pilar Gaya Belajar (VAK)

Gaya belajar mengacu pada cara seseorang secara alami memproses informasi baru, dari bagaimana mereka menerima input hingga bagaimana mereka mengingat output. Model yang paling umum dan mudah diimplementasikan adalah VAK (Visual, Auditorik, Kinestetik).

Pelajar Visual (Visual Learner)

Karakteristik dan Keunggulan

Pelajar visual memproses informasi paling baik melalui apa yang mereka lihat. Mereka cenderung rapi, teratur, dan memiliki kemampuan kuat untuk mengingat wajah dan detail visual. Mereka berpikir dalam gambar dan membutuhkan bukti fisik atau representasi visual dari sebuah konsep.

Metode Ajar yang Tepat

Metode efektif bagi pelajar visual meliputi penggunaan peta pikiran (mind maps), flashcards berwarna, diagram, grafik, video, dan highlighting poin-poin penting dalam teks. Mereka mendapat manfaat besar dari membaca catatan kuliah yang terstruktur dengan baik.

Pelajar Auditorik (Auditory Learner)

Karakteristik dan Keunggulan

Pelajar auditorik belajar paling baik melalui apa yang mereka dengar. Mereka seringkali menikmati diskusi, pidato, dan dapat mengingat informasi yang disajikan melalui ceramah atau penjelasan lisan. Mereka cenderung pandai dalam bahasa, musik, dan mengingat nama orang.

Metode Ajar yang Tepat

Metode efektif melibatkan rekaman audio pelajaran, berdiskusi kelompok, mengulang informasi secara lisan, membaca materi keras-keras, dan menggunakan mnemonics (alat bantu ingatan berbasis bunyi atau kata). Lingkungan belajar yang tenang sangat penting bagi mereka.

Pelajar Kinestetik (Kinesthetic Learner)

Karakteristik dan Keunggulan

Pelajar kinestetik belajar paling baik melalui gerakan, sentuhan, dan pengalaman langsung (hands-on). Mereka sering dianggap "sulit fokus" jika dipaksa duduk diam terlalu lama. Mereka mengingat apa yang mereka lakukan, bukan apa yang mereka lihat atau dengar.

Metode Ajar yang Tepat

Metode paling efektif adalah peran-serta dalam eksperimen, simulasi, permainan peran (role playing), kunjungan lapangan, dan menggunakan model fisik. Memberi mereka izin untuk berdiri atau bergerak sedikit selama belajar dapat meningkatkan fokus mereka secara signifikan.

Teori Kecerdasan Majemuk Howard Gardner

Sementara gaya belajar VAK berfokus pada bagaimana siswa menyerap informasi, Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences/MI) yang dikembangkan oleh Howard Gardner berfokus pada apa yang menjadi kekuatan intelektual mereka.

Inti Teori: Kecerdasan Lebih dari IQ Tunggal

Inti dari teori Gardner adalah penolakan terhadap gagasan bahwa kecerdasan dapat diukur hanya melalui skor IQ tunggal. Gardner mengemukakan bahwa setiap individu memiliki kombinasi unik dari setidaknya delapan jenis kecerdasan berbeda. Pengakuan ini telah merevolusi cara sekolah mendefinisikan "kepintaran."

Delapan Tipe Kecerdasan Utama

Pengakuan atas keragaman kecerdasan ini adalah kunci untuk memvalidasi bakat setiap siswa:

Kecerdasan Linguistik (Word Smart)

Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan (penulis, jurnalis, orator) maupun tertulis. Siswa ini unggul dalam debat dan menyusun esai.

Kecerdasan Logis-Matematis (Number/Reasoning Smart)

Kemampuan menggunakan angka, memecahkan masalah secara logis, dan berpikir secara deduktif. Ini adalah kecerdasan yang paling dihargai dalam tes IQ tradisional.

Kecerdasan Spasial (Picture Smart)

Kemampuan berpikir dalam tiga dimensi, membayangkan objek dari sudut pandang yang berbeda, dan memahami peta atau grafik. Penting untuk arsitek, pelukis, dan navigator.

Kecerdasan Kinestetik-Tubuh (Body Smart)

Kemampuan menggunakan tubuh secara keseluruhan atau bagian-bagian tubuh untuk memecahkan masalah atau membuat sesuatu. Ini adalah kecerdasan para atlet, penari, dan perajin.

Kecerdasan Musikal (Music Smart)

Kemampuan mengenali, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Ini tidak hanya dimiliki oleh komposer tetapi juga oleh mereka yang sensitif terhadap ritme dan nada.

Kecerdasan Interpersonal (People Smart)

Kemampuan memahami, berinteraksi, dan merespons secara efektif terhadap orang lain. Ini adalah kekuatan yang dimiliki oleh pemimpin, guru, dan konselor.

Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)

Kemampuan memahami diri sendiri, termasuk emosi, motivasi, dan keinginan. Ini adalah kecerdasan yang mendasari kesadaran diri dan pengembangan pribadi.

Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)

Kemampuan mengenali dan mengklasifikasikan spesies, makhluk hidup, dan fenomena lingkungan lainnya. Kecerdasan ini penting bagi ilmuwan lingkungan, ahli biologi, dan petani.

Implikasi Pedagogi Abad Ke-21

Mengintegrasikan VAK dan MI ke dalam kurikulum bukan sekadar teori—ini adalah praktik wajib yang dikenal sebagai Pembelajaran Diferensiasi (Differentiated Instruction).

Peran Guru sebagai Fasilitator dan Desainer Pembelajaran

Guru Abad ke-21 harus bertransformasi dari penyampai informasi menjadi fasilitator pembelajaran. Mereka tidak lagi hanya mengajar satu konsep dengan satu metode. Sebaliknya, mereka mendesain tugas yang sama yang dapat diselesaikan dengan berbagai cara yang mengakomodasi gaya belajar dan kecerdasan berbeda.

Misalnya, untuk menilai pemahaman tentang peristiwa sejarah:

  • Siswa Linguistik dan Auditorik dapat menulis esai atau membuat podcast.
  • Siswa Spasial dan Visual dapat membuat peta konsep atau diorama.
  • Siswa Kinestetik dapat membuat drama pendek atau simulasi.

Strategi Pembelajaran Diferensiasi di Kelas

Pembelajaran diferensiasi yang berhasil melibatkan:

  1. Diagnosis Awal: Menggunakan tes atau observasi sederhana untuk mengidentifikasi gaya belajar dominan siswa.
  2. Pusat Pembelajaran Fleksibel: Menyediakan area di kelas yang mendukung VAK (misalnya, visual corner dengan poster dan quiet zone untuk rekaman).
  3. Penilaian Beragam: Menawarkan pilihan cara demonstrasi pemahaman, sehingga penilaian tidak hanya didominasi oleh tes tertulis (yang disukai oleh siswa Linguistik dan Logis).

Peran Orang Tua dan Lingkungan Belajar

Pendidikan yang efektif memerlukan dukungan di rumah. Orang tua memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi dan mendukung kecerdasan dominan anak mereka.

Lingkungan yang Mendukung

Jika seorang anak menunjukkan kecerdasan Musikal, orang tua harus menyediakan akses ke alat musik, bukan hanya memaksanya duduk mengerjakan soal matematika di meja. Jika anak adalah Kinestetik, waktu istirahat aktif dan kegiatan berbasis proyek (project-based learning) di rumah jauh lebih efektif daripada waktu belajar pasif yang panjang.

Mengatasi Kelemahan

Mengenali gaya belajar dan kecerdasan dominan bukan berarti mengabaikan yang lain. Sebaliknya, hal ini adalah titik awal untuk memperkuat area lemah. Misalnya, siswa Kinestetik yang kesulitan dengan tugas membaca dapat dibantu dengan membaca sambil berjalan atau menggunakan gerakan tangan untuk melacak baris.

Kesimpulan: Masa Depan Personalisasi Pendidikan

Gaya belajar dan Kecerdasan Majemuk adalah lebih dari sekadar teori; keduanya adalah peta jalan untuk membuka potensi maksimal setiap individu. Dengan meninggalkan model lama dan sepenuhnya merangkul keragaman ini, lembaga pendidikan, guru, dan orang tua dapat menciptakan generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga sadar diri—individu yang memahami bagaimana mereka paling baik berkontribusi kepada dunia. Masa depan pendidikan ada pada kemampuan kita untuk menghargai setiap cara belajar, dan merayakan setiap jenis kepintaran.


Credit :
Penulis : Brylian Wahana
Gambar oleh Jan Vašek dari Pixabay     

RAMADHAN BANJIR DI TLOGOREJO GOIPANG

 


Liputan Oleh : Muhammad Zuhri
Mahasiswa Prodi PAI Unisfat Demak
    
Demak, 23/03/2024. Di Bulan Ramadhan ini Sejumlah Kab.Demak mulai terdampak banjir. Salah satunya di desa Tlogorjo, Wonosalam, Demak. Yang mana seluru kawasannya tergenang banjir Kurang lebih sedalam pusar/perut orang dewasa . Dari pantauan di lapangan, tampak banjir menggenangi desa Tlogorejo dukuh Goipang
Dari informasi di lapangan banjir terjadi dikarnakan curah hujan yang terus menerus belakangan ini setelah hujan aliran air pada selokan semakin lama semakin menambah hingga memenuhi jalan dan rumah - rumah warga, hingga saat ini debit air yang mengalir terus menambah dan air kiriman dari desa Kalianyar dan desa Karangrowo. Hingga memasuki rumah rumah yang ketinggiannya cukup rendah.    
Akses jalan yang tidak dapat dilalui sehingga warga menitipkan motor di tempat yang tidak terkena banjir Dengan cara menaikannya di atas getek (perahu yang terbuat dari batang pisang), untuk mencari makanan di pasar yang tidak terkena banjir




Dalam situasi banjir di Desa Tlogorejo dukuh Goipang mendapatkan bantuan pangan yang dinaikan getek (perahu yang terbuat dari pelepah pisang) dimasak/diolah di tempat pengungsian Dimana tempat pengungsian itu di masjid goipang, dan ada yang dibagikan di rumah warga yang tidak tergenang banjir
Maka untuk itu pihaknya memberikan himbauan kepada Masyarakat untuk selalu waspada dalam menghadapi bencana banjir tersebut. Apalagi munculnya bencana banjir sendiri dinilai tidak menentu, yang mana terkadang muncul dalam bentuk banjir bandang maupun luapan dari Sungai kiriman dari desa Kalianyar dan Karangrowo.

Banjir Demak: Doa dan Dukungan untuk Saudara-saudari Kita




Demak, 20 Maret 2024 - Banjir kembali melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, setelah tanggul Sungai Wulan di Kecamatan Karanganyar jebol pada hari Minggu (19/3).  Banjir merendam beberapa wilayah, termasuk alun-alun dan Masjid Agung Demak.
Masyarakat Demak saat ini membutuhkan doa dan dukungan dari kita semua.  Marilah kita bersama-sama mendoakan keselamatan dan kesabaran bagi para korban banjir.  Kita juga dapat membantu meringankan beban mereka dengan menyalurkan donasi melalui berbagai lembaga terpercaya.
Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu:
  • Doa: Doakan keselamatan dan kesabaran bagi para korban banjir. Doakan juga agar situasi di Demak segera pulih.
  • Donasi: Salurkan donasi melalui lembaga terpercaya seperti Bencana Alam Palang Merah Indonesia (PMI) dll
Sebarkan informasi: Sebarkan informasi terkini tentang banjir Demak melalui media sosial atau platform lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong aksi solidaritas.
Marilah kita bersama-sama membantu saudara-saudari kita di Demak yang sedang tertimpa musibah banjir.
#PrayForDemak #DemakBangkit #BersatuMelawanBanjir
Informasi Tambahan:
  1. Jumlah Korban: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak mencatat bahwa banjir telah merendam 11 kecamatan dan menggenangi 89 desa. Lebih dari 50.000 orang terdampak banjir ini.
  2. Penyebab Banjir: Banjir di Demak disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Wulan akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari daerah hulu.
  3. Upaya Penanganan: BPBD Demak bersama dengan TNI, Polri, dan relawan telah melakukan berbagai upaya untuk membantu para korban banjir, seperti evakuasi, pendirian dapur umum, dan penyaluran bantuan logistik.

DASAR-DASAR LARAVEL (Bagian 2) : Cara Instalasi Laravel


Oleh : Unisfat Coding Club

Laravel adalah framework PHP populer yang dikenal dengan pendekatan MVC (Model-View-Controller) yang elegan dan fiturnya yang kaya. Mari kita bahas cara menginstall Laravel untuk memulai pengembangan aplikasi web Anda.

Prasyarat:

  • Server web: Anda memerlukan server web seperti Apache atau Nginx untuk menjalankan aplikasi Laravel Anda. Banyak penyedia hosting menawarkan paket dengan server web terintegrasi.
  • PHP: Pastikan Anda memiliki PHP versi 7.4 atau lebih tinggi terinstal di server Anda.
  • Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP dan dibutuhkan untuk menginstall Laravel beserta dependency-nya. Anda bisa download Composer dari https://getcomposer.org/download/.

Langkah-langkah Instalasi:

  1. Buat Folder Proyek: Buat folder baru di server Anda untuk proyek Laravel Anda. Anda bisa menggunakan nama apapun untuk folder ini.

  2. Gunakan Composer untuk Instalasi: Arahkan command line interface (CLI) Anda ke folder proyek yang baru dibuat. Kemudian gunakan Composer untuk menjalankan perintah instalasi Laravel:

Bash
composer create-project laravel/laravel project-name

Replace "project-name" dengan nama yang Anda inginkan untuk proyek Laravel Anda. Perintah ini akan mengunduh Laravel dan semua dependency-nya ke folder proyek Anda.

  1. Konfigurasi Server Web: Laravel menggunakan file .htaccess untuk routing URL. Anda perlu memastikan server web Anda diatur untuk menggunakan .htaccess atau Anda perlu mengkonfigurasi virtual host untuk menangani routing sesuai kebutuhan.

Petunjuk Konfigurasi Tambahan:

  • Hak Akses Folder: Pastikan folder storage dan bootstrap/cache memiliki hak akses write untuk user yang menjalankan proses web server Anda. Biasanya Anda perlu menggunakan perintah chmod di CLI untuk mengatur hak akses.
  • Konfigurasi Database: Laravel menggunakan database untuk menyimpan data aplikasi Anda. Sesuaikan konfigurasi database di file .env sesuai dengan database yang Anda gunakan.

Memulai Pengembangan:

  1. Akses Project: Setelah instalasi selesai, Anda bisa mengakses project Laravel Anda melalui browser. Biasanya bisa diakses melalui http://localhost:8000 (sesuaikan dengan port web server Anda).

  2. Artisan CLI: Laravel menyediakan Artisan, sebuah command line tool untuk berbagai aktivitas seperti generate code, manajemen database, dan menjalankan task lainnya.

KAJIAN RAMADHAN 5 : Berpuasa Bagi Ibu Hamil



Penulis : Agus Purwanto, S.Pd, M.Pd 
Dekan FAI Unisfat Dosen  Manajemen Pendidikan Islam


Konsekuensi dari seorang perempuan yang hamil atau menyusui jika tidak berpuasa

Bagi seorang perempuan yang hamil atau menyusui jika tidak berpuasa, maka konsekuensinya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

Jika perempuan tersebut tidak berpuasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya sendiri, maka perempuan tersebut hanya wajib untuk mengqadla' puasanya saja.

Jika perempuan tersebut tidak berpuasa karena mengkhawatirkan kesehatan anak yang dikandung atau yang disusuinya, maka perempuan tersebut wajib mengqadla' puasanya tersebut dan juga wajib untuk membayar fidyah, yaitu membayar 1 mud sekitar 7 ons atau kira-kira 675 gram bahan makanan pokok (seperti beras) diberikan kepada orang faqir/miskin untuk setiap puasa yang ditinggalkannya karena khawatir terhadap kesehatan anaknya tersebut.

Semoga bermanfaat

KAJIAN RAMADHAN 4 : PUASA TAPI TIDAK DAPAT PAHALA


Oleh : Agus Purwanto, S.Pd, M.Pd
Dekan FAI UNISFAT DEMAK, Dosen Manajemen Pendidikan Islam


Rasuulullaah ﷺ bersabda :

رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع و العطش

"Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa (pahala) dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga."

Di antara orang-orang yang berpuasa tapi tidak bisa mendapatkan pahala dari Allah itu dikarenakan beberapa hal, yaitu :
1. Tidak didasari dengan keimanan yang benar. Karena iman adalah syarat utama diterimanya amal shalih. al-Imam al-Ghazali -rahimahullaah- berkata :
لا تصح العبادة إلا بعد معرفة المعبود
"Tidak sah ibadah seorang hamba, kecuali setelah ia mengenal Dzat yang wajib disembah (yakni Allah)."
Seseorang dikatakan beriman apabila seseorang meyakini dengan keyakinan yang mantap (tanpa adanya keraguan) bahwasanya Allah subhaanahu wa ta'aalaa itu ada dan adanya Allah tidak seperti adanya makhluk. Allaah subhaanahu wa ta'aalaa bukan berupa benda dan tidak disifati dengan sifat benda, Allah ada tanpa tempat dan bahkan tidak butuh tempat, Allah ada tanpa arah, tidak di atas tidak di depan tidak di belakang tidak di samping dll, Disertai dengan keyakinan yang mantap tanpa ragu bahwa Muhammad bin 'Abdullaah yang berasal dari suku Quraisy adalah hamba dan utusan Allaah untuk semua manusia dan jin, dan setiap semua yang beliau sampaikan adalah kebenaran, keyakinan tersebut di ucapkan dengan lisan, di yakini dalam hati, di lakukan dengan perbuatan, buahnya adalah amal shalih.

2. Tidak berdasarkan ilmu. Karena setiap perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan syara', beramal tanpa ilmu maka amal itu tertolak. Rasuulullaah ﷺ bersabda :
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

"Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan agama kita ini, maka amalan tersebut tertolak."

Dalam kitab az-Zubad disebutkan :

و كل من بغير علم يعمل • أعماله مردودة لا تقبل
"Setiap orang yang beramal dengan tanpa ilmu, maka amalnya itu ditolak, tidak diterima."

3. Tidak dilakukan secara ikhlash. Karena ikhlash juga adalah syarat diterimanya amal shalih. Ikhlash artinya beramal karena Allah, niat hanya kepada Allah, mencari ridho Allah semata, bukan untuk mencari pujian manusia. Rasuulullaah ﷺ bersabda : 

إن الله لا يقبل من العمل إلا ما كان خالصا له
"Sesungguhnya Allaah tidak menerima suatu amal, kecuali amal tersebut dilakukan ikhlash karena Allah." 

semoga bermanfaat.
© all rights reserved
made with by Pustaka Media Online