Responsive Ad Slot

Slider

ASAL USUL DESA WELAHAN KABUPATEN JEPARA



Liputan Oleh : Fanny Eko Lestari

JEPARA (12/03/2024)— Desa Welahan terletak di perbatasan Kota Demak dengan Kota Jepara lebih tepatnya gerbang awal memasuki Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Saya Fanny Eko Lestari dari prodi Teknik Sipil angkatan 2021 sebagai mahasiswa KIP ingin membagikan cerita legenda mengenai Asal Usul Desa Welahan.

Menurut cerita orang tua konon Desa Welahan merupakan daerah segara atau lautan yang sering menjadi jalan berlayarnya para saudagar atau para nelayan dari negara manca yang mau berdagang di Indonesia terutama bangsa Cina.

Dahulu kala, ada seorang saudagar dari cina yang bernama SAM POO KOONG yang berlayar / membawa perahu ke Indonesia bersama barang dengan rempah-rempah. Kisah perjalanan saudagar cina yang bernama Sam Poo Koong menuju Indonesia dengan barang dagangannya ke Indonesia. Dalam perjalanan mereka bermaksud untuk mampir bertemu Sunan Muria. Tujuan bertemu Sunan Muria tidak untuk menawarkan dagangannya namun hanya silaturakhim ngangsu karwuh atau tukar pengalaman kepada Sunan Muria.

Dalam pembicaraan antara Sunan Muria dan Saudagar cina ( Sam poo koong ) ada ucapan atau kata-kata Sam poo koong yang menyinggung perasaan dan kurang diterima oleh Sunan Muria. Karena Sunan Muria merasa tersinggung dan dihina oleh tamu tersebut ( Sam poo koong) sehingga Sunan Muria murka dan marah hingga keluarlah kata-kata untuk menyudahi (nyabdo) kepada Sam Poo Koong untuk sepulangnya nanti mengalami musibah / kecelakaan. Karena Sunan Muria marah maka pulanglah saudagar tersebut dengan perahu yang ditumpanginya. Dalam perjalanan pulang dengan perahu dan barang dagangannya perahu yang ditumpanginya mengalami kecelakaan terterjang ombak besar hingga awak perahunya terpencar dan terguling jangkar kapal terdampar di Rembang, layarnya di Keling, dan Welah atau dayungnya di Welahan.

Setelah terjadi bencana gunung meletus segera berubah menjadi daratan dihunilah daerah itu oleh warga Thiong Waa / orang Cina, dan pada saat menggali sumur terdapatlah dayung / Welah sehingga daerah ditemukannya Dayung atau Welah dinamakan Desa Welahan dan daerah tempat di temukannya  dayung atau Welah dinamakan desa Welahan, dan tempat ditemukannya Welah tersebut menjadi daerah pertukaran barang atau pasar sampai sekarang. Dalam pasar tersebut terdapat makam atau petilasan hingga dikeramatkan. Menurut cerita lisan disitu tempat terdamparnya perahu hingga disebut ambah buyut sanggrang. Hingga siapa yang berjualan dipasar Welahan atau sekelilingnya banyak yang minta berkah di makam tersebut. Welah tersebut sampai sekarang masih dikeramatkan, ada yang berkeyakinan air sumur yang ada Welsahnya dapat menyembuhkan penyakit.

Tempat Welah tersebut berada di warga Thiong waa (Cina) yang akrab di panggil NYAH POO atau NYAH PASEU (Sumur Pusaka) Penjual Jamu tradisional (Jamu Jawa). Welah tersebut dapat kelihatan pada saat-saat tertentu. Konon dapat terlihat pada hari Jumat Wage dan airnya pun sangat bersih dan tidak pernah kering walau musim kemarau berkepanjangan. Dalam musibah pecahnya perahu tersebut nama Sam Poo Koong hilang dan kemudian muncul didaerah Batu Semarang. Menurut cerita lisan yang memberi nama Welahan adalah Sam Poo Tay Jion teman seperguruan Sam Poo Koong. (Cerita Tersebut diambil dari tradisi lisan yang sudah ada dan melekat di hati masyarakat sejak ratusan tahun yang lampau.


0

Tidak ada komentar

Posting Komentar

both, mystorymag
© all rights reserved
made with by Pustaka Media Online